Tahapan Proses Oven Kayu

Proses Pengeringan Kayu Secara Umum

Proses pengeringan kayu secara umum ada beberapa tahap, Yaitu pemanasan awal ( preheating ), pengeringan sampai titik jenuh serat, pengeringan sampai kadar air akhir, pengkondisian (conditioning), pemerataan atau penyamaan kadar air kayu (equalizing), dan pendinginan (colling down).

Kadar Air
Kadar Air

Tahapan Proses Oven Kayu

1. Pemanasan Awal (Preheating)

kadar air kayu diatas titik jenuh serat mempunyai kadnungan air lebih dari 30%. Atau kayu yang akan melalui proses pengeringan buatan mempunyai kadar air kira-kira 70%-40%, Sedangkan kadar air rata-rata berkisar antara 50%-60%.
Pada tahap pemanasan awal, kayu dibasahi lebih dahulu dengan jalan menyemprotkan air ke delam oven dan temperatur diatur agak panas, kira-kira 35 derajat – 40 derajat C. Air akan menguap dan membentuk kabut uap air yang pekat sehingga udara akan menjadi berkelembaban tinggi.
Permukaan kayu akan menjadi basah, sehingga tegangan dalam kayu akan mengendur. Proses ini dapat menghilangkan perbedaan tegangan dalam kayu yang timbul pada saat pengeringan alami.
Permukaan kayu akan menjadi basah, sehingga tegangan dalam kayu akan mengendur. Proses ini dapat menghilangkan perbedaan tegangan dalam kayu yang timbul pada saat pengeringan alami.

Tujuan proses pemanasan awal adalah :

a. Menyamakan kadar air awal kayu agar dapat diproses dalam tahapan proses yang sama,
b. menghilangkan tegangan-tegangan dalam kayu selama kayu ditimbun atau dikeringkan secara alami ( air dryer ).

Lama proses pemanasan awal berkisar 2-12 jam, bergantung pada jenis kayu dan tebal kayu. Kayu yang berwarna terang dan mudah terserang jamur atau kayu yang mempunyai zat ekstratif minyak, Sebaiknya tidak disemprot dengan air, cukup dengan pengondisian temperatur awal yang rendah 30 derajat C.

2. tahap Pengeringan Sampai titik Jenuh

Tujuan Proses ini adalah :
a. mengeluarkan kandungan air terikat dalam dinding sel kayu sehingga kayu dapat dikeringkan sesuai dengan kebutuhan
b. Menghindarkan cacat-cacat akibat perubahan bentuk atau pecah-pecah
c. Menghindarkan keluarnya zat ekstratif yang akan merusak warna kayu ( discolouration ).

Kendala yang sering dihadapi
a. Terjadinya cacat tegangan dalam kayu ( Case Hardening ) atau cacat lainnya ( Melengkung, retak-retak atau pecah ujung ).
b. Perubahan warna kayu ( discolouration ).
c. Peneurunan kadar air yang tidak merata.

Metode untuk mengatasi masalah-masalah diatas masih tetap sama dengan metode sebelumnya.

4. Tahap Pengkondisian ( Conditioning )
tahap ini adalah tahap penurunan sedikit persentase kadar air kayu dibawah target yang ditetapkan dengan cara sedikit menaikan temperatur dan mengendalikan kelembaban relatif sedikit kering. Dengan demikian kadar air kayu maksimum adalah kadar air yang ditargetkan. Kayu yang kering akan mempunyai kadar air kayu lebih rendah dari target.

5. Penyamaan atau Pemerataan Kadar air kayu ( Equalizing )
Tahap ini adalah penyemprotan air kedalam oven sehingga permukaan kayu menjadi sedikit basah. Proses ini adalah untuk menghilangkan tegangan-tegangan dalam kayu akibat kurang meratanya kadar air dalam dan permukaan kayu.

Pada akhir proses, kadar air permukaan kayu mencapai 5%-6%, tetapi pada bagian inti kayu masih 8%. Perbedaan 2% atau 1% dapat disamakan dengan cara pembasahan ( water spray ) sehingga permukaan kayu juga mempunyai kadar air 8%. Tegangan dalam kayu akan terbebaskan.

6. Tahap Pendinginan ( Cooling Down )
Tahap ini adalah tahap penurunan temperatur perlahan-lahan dan penjagaan ketetapan sirkulasi udara dalam ruang oven. Kemudian pintu oven dibuka sedikit sementara kipas sirkulasi tetap dijalankan. Kayu yang panas dapat pecah atu retak bila perubahan udara di sekelilingnya terlalu mendadak. Setelah proses pendinginan, Sebaiknya kayu didiamkan _+ 1 ( satu ) minggu sebelum proses produksi berikutnya.
Tahap-Tahap pengeringan kayu secara khusus harus menyesuaikan jenis kayu yang dikeringkan pada kelompok jenis kayu ( driying group ). Pengelompokan jenis kayu ini berbeda – beda menurut teknologi produsen alat kontrol oven ( electronic kiln controller ).

Jenis-jenis kayu dapat dikelompokkan menjadi 3 ( tiga ), 5 ( lima ) dan 7 ( Tujuh ) kelompok proses pengeringan. Tetapi yang penting adalah gradien pengeringan. Sumber Book ( By. A. Dodong Budianto ).

*Semoga Artikel ini bermanfaat untuk anda.
Artikulli paraprakProses Pringsip Pengeringan Kayu
Artikulli tjetërGrain Moisture Meter Computerisasi Densitif Bulk JV-010S